Terapi hormon estrogen biasanya dilakukan pada wanita menopause. Tapi kini ilmuwan menemukan bahwa hormon estrogen dapat mempertajam kinerja otak, membuat orang semakin pintar dan juga dapat mengobati Alzheimer.
Ilmuwan menemukan bahwa hormon estrogen dapat meningkatkan jumlah koneksi antara sel-sel otak dan juga meningkatkan komunikasi dalam otak. Hormon wanita ini juga dapat meningkatkan daya ingat dan meningkatkan akurasi tes.
Tapi sayangnya, beberapa penelitian telah menemukan bahwa penggunaan estrogen pada wanita menopause dapat meningkatkan risiko kanker payudara, stroke dan serangan jantung.
Untuk itu, ilmuwan telah mencari cara untuk mengaktifkan reseptor estrogen tanpa menggunakan estrogen itu sendiri. Hal ini akan memungkinkan pasien mendapatkan manfaat dari estrogen tanpa efek samping yang merugikan.
"Peniruan efek estrogen pada otak dapat menciptakan pengobatan untuk penyakit Alzheimer dan skizofrenia," ujar Deepak Srivastava, peneliti di Northwestern University Feinberg School of Medicine, seperti dilansir Livesciene, Jumat (19/11/2010).
Menurut Srivastava, senyawa yang mirip estrogen ini dapat mengaktifkan reseptor sel estrogen dan memicu rantai reaksi kimia dalam sel. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan jumlah sel dendritik, sehingga mempertajam kinerja otak dan dapat membuat orang menjadi lebih pintar.
"Selain membuat orang semakin pintar, meningkatkan jumlah sel dendritik juga bermanfaat bagi pasien Alzheimer dan skizofrenia. Hal ini karena orang dengan kondisi tersebut kekurangan sejumlah sel dendritik di otaknya," jelas Srivastava.
Studi ini didanai oleh National Institutes of Health, American Heart Association dan National Alliance for Research into Schizophrenia and Depression.
Hasil penelitian telah dipublikasikan pada pertemuan Society for Neuroscience meeting di San Diego hari Rabu lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar